0

Menyandang S.Sos Di Belakang Nama

Posted by Maddy Pertiwi on 5:28 PM in
Resmi menyandang S.Sos di belakang nama gw hehehe. Hari ini gw sidang. Dan menegangkan sekali. Yah presentasi gw kacrut amat dah. Gw gak mo mengingat gimana sidangnya hehehe. Toh gw juga pasrah berapa nilai yang akan gw terima nanti. Yang penting, gw LULUS hehehe.

Untuk kelulusan gw ini, gw mo ucapin makasih. Kenapa di sini??? Di skripsi dibatesin hehehe. Kalo disini bisa banyakan en agak 'ngawur'. Kita mulai saja. Gw mo ucapin makasih buat:

1. Allah SWT yanng udah ngasih gw kekuatan menjalani proses ini.
2. Keluarga gw. Mama di negeri orang, adek gw yang botak, Opa-Oma di rumah, Om Riki-Tante Mira, Om Doni-Tante Pipin, serta sepupu2 gw Naufal, Mazaya, Mudhya sama Nissy. Mereka selalu ngedoain gw untuk yang terbaik. Juga keluarga besar Kakung dan juga Opa Janzeddin (besan2 Oma nih) atas 'asupan gizi' dan juga hiburan yang menarik selama pengerjaan skripsi ini.
3. Dosen gw Mbak Donna Asteria. Kesabarannya dalam bimbing gw bener2 diacungin jempol. Maklum, gw 'nakal' hehehe.
4. Nuraznilla Octarina yang selalu jadi pelita buat gw hehehe. Juga Shantoy yang jauh di Bali sempet2nya nelpon (walau salah hari hehehe) untuk kasih semangat.
5. Temen2 seperjuangan Komas semester 6. Choco, Ninit, Ame, Gina, Fitri, Oik, Irfan, Lie, Pongky, Anggie, Rengga, Ribut, Girly. Siapa lagi ya??? Mari berhasil!!!
6. Temen2 BC03 basis Takor. Andres, Danang, Septy, Lulu, Dimas, Eja, Yogi dan lainnya yang menemani hari2 dengan diskusi berbobot hehehe. Juga Lenny, Mutie, Nanie, Haryo. Terutama Haryo yang menghibur dengan cerita Detektif Partikelir Haryo.
7. Penghuni Vila Myrda, kosan gw dari 2003 dulu. Simbok, Mbak Puji, Mas Supar dan Ine sebagai 'tuan rumah' juga temen2 sepergilaan (istilah yang aneh) Liyan, Ida, Ika, Coya, Grace, Ninut sama Gita. Mari main bulutangkis lagi hehehe.
8. Pedagang Takor. Mang Ari, Pak Gendut dan penjual laen yang gw gak tau sapa namanya (tukang ketoprak, sate, siomay) makasih atas 'gizi' yang mereka berikan sesuai dengan kantong dan juga perut hehehe.
9. Staf British Council. Mbak Sandra, Mbak Sanni, Mbak Rowena, Mas Andrias, Mas Firman, Mbak Anggie, Mbak Pipit selalu mendoakan yang terbaik hehehe. Juga anak2 magang angkatan gw ada Fika, Nadhia, Jeani, Shela, Ayu, Anggia, Audrie, Rostia, Rani, Nadya yang selalu dukung gw hehehe.
10. Temen2 gw di komunitas2 Indo Harry Potter, Indo Star Trek yang selalu menghibur hati gw.
11. Temen gw di MP, Plurk dan Twitter yang memberikan ketenangan hati dengan curhatannya.
12. Temen2 FB gw dari SD sampe kuliah hingga yang baru bertemu karena permainan hehehe. Selalu menghibur dengan kegokilannya.
13. Eh informan2 gw belum kesebut hehehe. Makasih ya informan skripsi gw yang baik hati.
14. Terakhir dan paling penting, game yang selalu gw mainin yaitu Mafia Wars dan Virtual Flights. Tanpa kalian, kehidupanku seakan hambar. Hanya dengan 10 menit saja setiap harinya, gw bisa mendapatkan energi yang berlimpah untuk mengerjakan skripsi.

Makasih semuanya,,, Dukungannya ngaruh kok hehehe.

PS. Temen sekolah gw!!! Dari SD sampe SMA yang SMSin untuk kasiih gw semangat hehehe.

0

RIP Farrah Fawcett & Michael Jackson

Posted by Maddy Pertiwi on 10:16 AM in , ,
Gw nyempetin diri untuk nulis di sela2 kesibukan bikin presentasi. Doain ya gw besok sidang hehehe.

Bangun pagi, ambil HP, buka Twitter. Kaget karena banyak banget yang nulis tentang kematian Michael Jackson. Mulai dari Perez Hilton, Ashton Kutcher, E! Online sama Anderson Cooper. Bahkan Larry King!!! Gw pun langsung buka Mbah Google dan... benar. Despite all of his plus-minus in his life, he's totally a legend, King of Pop.

Semalem pun gw buka Tante Yahoo menemukan berita kalo Farrah Fawcett meninggal. One of Charlie's angels now is truly an angel herself...

Sedih??? Pasti. Dua orang ini tuh merupakan bagian dari masa kecil gw. Om dan tante gw punya musik2nya MJ. Dan dulu di RCTI ditayangin serial Charlie's Angels dimana Farrah menjadi ikon karena rambutnya yang seperti talang pipa (menurut Mama). Gw nonton hampir semua video2 MJ dan juga sebagian besar serial Farrah.

Dimulai beberapa bulan yang lalu ketika Farrah diberitakan menderita kanker. Akhirnya semalem gw liat berita di Tante Yahoo kalo Farrah akhirnya meninggal. Ditambah lagi berita MJ meninggal pagi ini. Gw pun menyalakan iPod dan dengerin lagu2 MJ sama soundtrack film Charlie's Angels berbagai versi yang gw punya. Ini cara gw berduka atas mereka.

I'm not considering myself as a die-hard fans of them. Tapi di dunia banyak yang mengidolai mereka. Gw yakin fans mereka berdua di dunia juga sedih. Gw hanyalah seorang anak yang beruntung dibesarkan di pertengahan 80an dan besar di tahun 90an yang berkesempatan melihat dan mendengar karya2 mereka. Mereka pernah jadi bagian dari masa kecil gw.

Bye Farrah. Bye Michael. I already miss you both...



*gambar Farrah dari Tante Yahoo. gambar Michael dari E! Online.

0

Mission Impossible Opening Theme

Posted by Maddy Pertiwi on 10:36 AM in
Gw nonton serial ini waktu masih SD. Alatnya udah lumayan baru dibanding tahun 70an hehehe. Dan makasih buat YouTube, gw menemukan kembali HAHAHA



0

Grazie, Kaka

Posted by Maddy Pertiwi on 9:44 AM in

Hari ini hari yang sedih bagi gw,,, Ricardo Kaka resmi ke Real Madrid dengan bandrol 68 juta Euro,,, HUAAAAA!!!! Sedih rasanya,,, Hiks,,,

Menurut berita yang gw baca di sini, Kaka pergi bukan karena tawaran gaji tinggi, tapi akibat krisis keuangan yang menimpa semua klub, termasuk Milan. Gw masih berkutat di Detik Sport untuk baca2 berita pindahnya Kaka ke Real Madrid. Nanti juga gw juga cek portal lainnya.

Gw buka email en menemukan 3-4 email dari Milanisti Indonesia (karena gw sistem daily digest). Semuanya meratapi Kaka, dan berterima kasih atas kontribusinya di Milan selama ini. Termasuk gw,,,

Kaka pergi, Carletto pergi, Maldini pensiun,,, Semua anggota MI langsung berspekulasi, siapa yang pantas diboyong,,, Pada minta Emmanuel Adebayor didatengin dan beberapa nama lainnya. Well, kita liat aja nanti selama libur bursa transfer siapa yang didatengin Milan.

Grazie, Kaka!!! I already miss you,,,

KAKA ': THE PRESS officially. AC. MILAN
09/06/2009


MILAN - From next season, Kakà will play in Real Madrid. The A. C. Milan Kakà thanked the man and the great champion Kakà for his decisive contribution to the many victories achieved in the six years of his commitment rossonero. The loss technique, while serious, can be remedied. It will be very difficult to fill the void that will leave the man Kakà, shining example of professionalism, commitment and professionalism. The A.C. Milan, interpreting the votes of the managers, players and supporters rossoneri, makes him the most cordial and affectionate wishes for the continuation of his sporting career.

0

What An Ironic,,,

Posted by Maddy Pertiwi on 10:30 AM in
Tadi pagi gw nonton Derings di Trans. Trus ada videonya Aura Kasih feat Aliya Sachi yang judulnya Jangan Bilang Siapa-Siapa. Gw beberapa kali liat tapi gak pernah dari awal. Akhirnya gw dapet kesempatan juga deh hehehe.

Nonton dari awal, kayaknya familiar banget ini video. Trus makin diliat,,, OH MY GOD!!! Ini kayak videonya Aly & AJ yang judul lagunya Potential Breakup Song!! tahun 2007! Sumpah mirip abis!!! Gw gak rela video keren Aly & AJ ditiru sama Aura Kasih. Sumpah kagak ridho!!! Kalo yang lain,,, mungkin masih terima ya hehehe.

Silahkan bandingin 2 videonya ya...





0

Detektif Partikelir Haryo - Tewasnya Janda Kaya

Posted by Maddy Pertiwi on 9:18 PM in ,
*Atas seijin temen gw bernama Haryo, gw ingin share salah satu masterpiece dia dari FB kesini. Kalo loe semua suka sama kuis tebak kasus di Majalah Intisari, ini kurang lebih seperti itu hehehe. Jadi, apakah kalian bisa menebak akhir kasus ini??? Selamat menebak!!!
-------------------------------------------------------------------



Minggu, 07.10 - Bilangan Meruya, Jakarta Capitol City
Telepon di ruang kerjaku tiba-tiba berdering. Seorang lelaki bernama Asbun, asisten pribadi Ny. Richele Coquette memintaku untuk datang ke TKP untuk menyidik penyebab kematian majikannya. Ny. Coquette adalah janda multijutawan pemilik perkebunan kelapa sawit. Aku tahu sedikit tentang Ny. Coquette dari pemberitaan di media. Ia adalah wanita ambisius, janda kaya dari almarhum Joedi Surbakti seorang pemimpin kartel sawit. Ny. Coquette pernah menjadi tertuduh dalam kasus penyuapan Jaksa, terkait Hak Pengolahan Hutan pada perkebunan sawit yang kini dikelolanya di Kalimantan. Wanita berdarah Inggris ini memperoleh naturalisasi setelah menikah dengan Joedi,

Sebenarnya aku cukup malas untuk meninggalkan rumah yang sekaligus menjadi kantorku. Apalagi di pagi sedingin ini. Namun demi uang, aku dan asistenku Ndit segera bergegas menuju TKP di kawasan Marina Sugih Boulevard, bagian utara Jakarta. Mobil niaga seumur remaja yang semua bagiannya berisik kecuali klakson, terseok-seok menembus hujan badai yang turun sejak pagi-pagi buta. Akupun sempat khawatir kami tidak bisa sampai tepat waktu karena banjir mulai menggenangi beberapa ruas jalan.


Minggu, 07.50 - Kompleks Marina Sugih Boulevard, Jakarta Capitol City
"Anda yang menelepon kami?" tanyaku pada pria berdasi yang menyambut kami di bawah pergola garasi.

"Betul, Pak. Saya Asbun Rajasabun", jawabnya seraya menyalami kami berdua.

Ndit dengan sigap menyambut jabat tangan tersebut. Sementara aku masih menggeliatkan badan karena pegal setelah menyetir cukup jauh. Bajuku jadi kotor terkena noda debu yang lembab, karena menyandarkan badan pada sedan hitam yang juga parkir di situ. "Maaf mobil saya mengotori baju Anda. Berhari-hari tidak dicuci. Mari masuk", kata Asbun sambil mengajak kami memasuki rumah. Kami pun diajak langsung menuju ruang makan melalui dapur.

Rumah mewah ini nampak lengang seperti tidak baru mengalami kejadian pembunuhan. Ketika sampai di ruang makan, aku dan Ndit cukup tersentak karena menemukan Ny. Coquette sedang duduk tertelungkup di meja makan.

"Saya telepon ambulans!" sontak Ndit berinisiatif ketika melihat Ny. Coquette. Kami memang biasa datang bersama tim koroner untuk menyidik kematian yang telah terjadi, bukan yang masih fresh seperti ini. Akupun mengeluarkan sarung tangan dan memeriksa nadi Ny. Coquette.

"Tidak usah! Sudah terlambat," jawabku segera.

Setelah aku dekati, aku melihat adanya lubang akibat luka tembak di dadanya. Peluru tersebut menembus tubuh kurus Ny. Coquette. Ada cipratan darah dan lubang proyektil menancap di busa sandaran kursi. Proyektil tidak menembus kursi lantaran bagian belakang kursi terbuat dari logam alloy berkualitas tinggi. Karena tidak ingin merusak TKP, aku memutuskan untuk tidak mengeluarkan proyektil dari lubang dan hanya mengukur diameter lubang dengan jangka sorong. Ndit pun segera melakukan pemeriksaan di ruangan itu. Ada yang aneh dengan jenazah Ny. Coquette. Mulutnya mengeluarkan sedikit cairan yang menetes hingga ke lantai.

"Tidak ada lubang bekas tembakan lainnya. Juga tidak ada selongsong, Yo" lapor Ndit padaku.

"Hmm... tembakan jarak pendek dengan revolver kaliber 38," gumamku sambil melihat angka di jangka sorong dalam analisis balistik singkat.

"Mengapa tidak lekas panggil polisi!" tanya Ndit sambil mengangkat gagang telepon di atas bufet.

"M..m..maaf, tolong usahakan agar jangan sampai tersiar luar," Asbun menyela

"Memangnya ada apa?" akupun tergelitik dengan gerak-gerik Asbun.

"Ehh...anu s..s..saya tak ingin kematian Nyonya menjadi berita ramai. Tak baik buat saham perusahaan. Apalagi kematiannya tragis seperti ini.." jawab Asbun terbata-bata.

"Mengapa Anda malah panggil kami lebih dahulu dari pada polisi," tanyaku balik.

"Saya tahu Anda dari teman Nyonya, Ibu Sarah McKenzie. Dan... Saya ingin mendapatkan penyelidikan yang privat atas kematian Nyonya," tambahnya.

"Tetap saja harus lapor polisi" seloroh Ndit.

"Saya sudah telepon Deva, Yo. Dia dan tim sedang akan segera meluncur ke sini,"
Kombes Ardeva adalah sahabat kami di kepolisian. Kami kerap menyelidiki berbagai kasus bersama-sama.

Aku dan Ndit pun mengamati ruangan dengan seksama sekali lagi, memeriksa mayat Ny. Richele Coquette, menulis catatan dan mengambil foto TKP. Tak ada tanda bekas perampokan.

"Kok, justru Anda yang menemukan korban. Apa tidak ada orang lain dirumah sebegini besar?" tanya Ndit memulai pembahasan.

"Sejak Bapak meninggal, Ibu tidak punya pengurus rumah yang tetap. Mereka memang digaji besar, tapi datang pagi dan pulang pada sore harinya," kata Asbun.

"Saya tidak melihat adanya satpam sedari tadi?" tanyaku sambil memperhatikan sekeliling rumah.

"Ibu memang tidak memperkerjakan Satpam, karena perumahan ini sudah memiliki satpam yang berjaga 24 jam" jawab Asbun seraya membereskan panci di atas kompor.

"Siapa yang habis memasak?"

"Sepertinya Nyonya, mungkin Ia lapar dan membuat sarapan sendiri karena pengurus rumah belum datang,"

Nampak di panci ada sisa masakan semacam kare atau rendang. Di tempat sampah dapur terdapat bungkus kare instan, yang cukup dihangatkan selama 5 menit.

"Coba Anda ceritakan kejadian pagi ini," akupun memulai sketsa peristiwa.

"Saya justru tak curiga sama sekali. Seperti biasa, saya tadi datang jam tujuh kurang. Biasanya setelah parkir, saya periksa ruang kerja sebentar lalu ke dapur untuk bikin kopi. Ibu jarang bangun sepagi ini. Saya kaget, tadi Ibu ada di ruang makan dalam keadaan..." ucapan Asbun tak berlanjut.

"Anda sempat mendengar semacam bunyi letusan?" tanyaku kembali.

"Rasanya tak dengar. Jika pun ada suara letusan, hujan begitu lebat malah disertai deru angin dan suara guntur segala," jawab Asbun.

Sambil berpayungan aku berkeliling di sekitar halaman rumah mengamati dengan seksama. Tidak ada bekas yang mencurigakan di jendela rumah. Semuanya tertutup dengan rapi. Hujan masih turun dengan deras. Nampaknya payung yang aku ambil dari garasi sudah berlubang di sana-sini. Akupun kembali ke dalam rumah.

"Hmmm... harta Nyonya Richele Coquette pasti sangat melimpah ya," gumam asistenku sambil mengamati lukisan antik yang terpampang di dinding ruangan. "Anda sudah menghubungi keluarganya?" Ndit bertanya.

"Belum, Pak. Setahu saya saudara Ibu cuma satu, tinggal di New Jersey. Sedangkan Ia dan Bapak tidak punya anak. Yang ada di kota ini cuma saudara Bapak. Sebentar, saya cari catatan telepon mereka."

"Ya, sebaiknya segera kabari mereka, dan jangan ke mana-mana setelahnya," kataku sambil menunjukkan Heckler and Koch di balik overcoat.

"Apa maksud Detektif?"

"Anda menuduh saya?!" hardik Asbun.

Seketika itu juga Kombes Ardeva dan timnya merangsek ke dalam ruangan. Suasana kembali terkendali.


Minggu, 09.20 - Kompleks Marina Sugih Boulevard, Jakarta Capitol City
Dari hasil penyidikan tim koroner kepolisian, diperkirakan waktu kematian Ny.Coquette sekitar 3 jam yang lalu. Di tubuh Ny. Coquette memang ditemukan sisa reaksi asap mesiu. Namun tidak di tubuh dan pakaian yang dikenakan oleh Asbun.

"Apa saya bilang. Seperti kata saya sebelumnya bahwa saya datang seperti biasa pukul 7 kurang. Sedangkan Nyonya dibunuh sekitar pukul 6. Bagaimana mungkin saya pelakunya!" sergah Asbun begitu mendengar pembicaraan saya dengan Kombes Ardeva mengenai perkiraan waktu kematian.

"Apakah Anda mempunyai alibi?" tanyaku dan Kombes Ardeva berbarengan.

"Memang tidak ada. Tapi bukan berarti saya pelakunya kan!" nada Asbun semakin meninggi.

"Saya tetap berpendirian jika Bapak Asbun ini adalah pelakunya. Silahkan diangkut, Pak" aku meyakinkan Kombes Ardeva.

"Mana buktinya!" Asbun kembali menghardik.

CASE OBJECTIVE:

Detektif bersikukuh untuk menjadikan Asbun sebagai tersangka pembunuhan.
  • Apa sebabnya?
  • dan bagaimana cara Asbun membunuhnya?

  • Cluewords:
    tertelungkup, cairan di mulut, kare instant, luka tembak, payung, debu

    Ada hadiah menarik bagi Anda-anda yang mampu menjawab Case Objective


    PS. Haryo akan ngasih jawabannya beberapa hari lagi. Pasti gw kabarin dah hehehe

    0

    Up And Down With AC Milan

    Posted by Maddy Pertiwi on 4:07 PM in

    Terserah dah mo bilang apa,,, Emang nih lagi demen nulis berbau Milan hehehe. Pas momennya dapet hehehe. Mulai darimana ya,,, Oke,,,

    Pertama kali tau AC Milan terima kasih buat Opa yang mengenalkan cucunya ini kepada bola. Waktu jaman Liga Italia masih di RCTI (baheula amat ya hehehe), Opa nonton pertandingan AC Milan vs Sampdoria. Yah karena masih kecil, masih TK, gw hanya bertahan 10 menit pertama en langsung tidur.

    Pemain2 yang gw tau juga cuma Marco Van Basten dan Ruud Gullit. Kalo ini berkat Oma yang tidak favorit tim2 tertentu tapi ngerti sapa nama pemain dari tim tersebut. Apalagi AC Milan. Lagi masa jayanya tuh hehehe.

    Gw sempet vakum dari dunia bola karena temen2 SD gw belum bisa diajak diskusi bola. Maklum, SD kan tidurnya jam 9 malem. Gw aja yang cukup 'ajaib' karena sanggup bangun malem untuk nonton Piala Dunia 1994 hehehe. Di SMP, gw ketemu temen2 penggemar AC Milan. Disinilah kecintaan gw akan Milan dipupuk sama temen2 gw. Saking gilanya, gw sama temen2 bikin lambang AC Milan di tiap buku tulis yang kami pake. Trus tiap musim selalu apdet sama susunan pemain. Pokoknya belahan jiwa AC Milan gw ya temen2 SMP gw dah. Di SMA, gw harus menjadi minoritas karena pada condong ke EPL.

    Tapi pengalaman selama di kuliah bener2 nguji keloyalan gw terhadap AC Milan. Beberapa tahun terakhir ini, Milan lekat dengan julukan "tim tua", julukan yang secara konsisten gw bantah karena bagi Milan, umur 30 tahun bukan tua, tapi REMAJA (LOL). Sempet kena calciopoli. Lalu kelempar dari zona Champions musim lalu sehingga cuma bisa maen di UEFA doang,,, KALAH LAGI!!! Pokoknya 4 tahun belakangan ini bener2 bikin emosi naik turun dah liat Milan.

    Tapi gw belajar dari temen2 Milanisti Indonesia. Bagi mereka, Milan adalah harga mati. Di saat baik atau buruk, Milan tetap nomor 1. Di saat2 buruknya Milan, temen2 MI semakin nunjukin betapa militannya mereka dalam mendukung Milan.

    Keloyalan yang sama juga ditunjukin sama temen2 gw penggemar Juve. Walaupun gara2 calciopoli mereka kelempar ke Serie B, gak kalah militannya sama fans2 tim Serie A. Mereka tetep bangga, kenapa gw kagak???

    Sampe sekarang, ejekan "tim tua" dan "cupu" masih mampir nih ke telinga gw. Tapi gw percaya, ejekan itu akan berbalik ke mereka. Karena gak selamanya hidup selalu di atas kan hehehe.

    Ini emang lagi saat2nya Milan berada di bawah. Tapi gw yakin, Milan akan bangkit kembali,,, Dan dengan lantang gw teriak, "MERAH HITAM SAMPAI PENGHABISAN!!!"

    Depok, 120609

    2

    Mendukung Ibu Prita Mulyasari

    Posted by Maddy Pertiwi on 2:55 PM
    Kasus Ibu Prita Mulyasari bener2 bikin gw sedih. Gw sebagai pengguna internet dan milis bener2 gak percaya. Kalo kasusnya kayak gini, emang udah gak aman lagi mo curhat dimana pun juga. Yang membuat gw berpikir, kalo aja Ibu Prita gak ngirim ke milis tapi ke media konvensional (majalah, koran), apakah dia akan menghadapi tuntutan yang sama???

    Gw setuju dengan Herman Saksono, "Kita bisa berlagak seperti anak kecil yang mau menang sendiri. Atau, kita bersikap dewasa dengan memaknai pasal ini sesuai tujuannya, yakni mencegah adanya kerugian dengan cara beradab. Masyarakat beradab akan mengutamakan dialog, bukan konfrontasi. Mengutamakan diskusi demi kesepahaman bersama, bukan debat demi kemenangan satu pihak saja."

    Untuk Ibu Prita, yang sabar ya. Tuhan pasti kasih jalan yang terbaik..

    Depok, 120609

    0

    Arrivederci, Maldini!!! Arrivederci, Ancelotti!!!

    Posted by Maddy Pertiwi on 2:26 PM in
    Liga2 sepakbola di Eropa udah selesai. Gak ada lagi bangun malem buat nonton bola. Gak ada lagi teriakan tengah malam ketika gol (ngeri juga ya teriak2 tengah malam). Dan yang paling nyesek,,, gak ada lagi Paolo Maldini ato Carlo Ancelotti di AC Milan.

    Untuk yang terakhir, emang nyesek abis. Maldini emang udah saatnya pensiun. Udah 40 tahun. Udah 902 pertandingan dilakoni. Dan kemaren, di kandang Fiorentina (Milan menang 2-0) Milan dan juga seluruh orang yang ada di stadion melepas Maldini. Selesai pertandingan, Maldini dipeluk rekan2 setim. Gak terasa, mata gw berkaca-kaca. Damn!!! Gw selalu cengeng kayak gini. Sama kayak waktu liat Sami Hyypia maen di pertandingan terakhirnya bareng Liverpool.


    *gambar dari sini


    Ancelotti udah 8 tahun ngelatih Milan. Prestasinya juga gak maen2. Baik sebagai pelatih maupun pemain AC Milan. Dan setelah musim ini berakhir, Ancelotti resmi ngelatih Chelsea untuk 3 musim. Gw agak gak rela juga. Seperti juga para pemain Milan yang nagis di ruang ganti. Tapi Ancelotti ninggalin Milan secara baik2, gak ada rasa permusuhan. Sempet makan malam sama Adriano Galliani dan pelatih baru Milan, Leonardo. Gak bisa liat lagi wajah Carletto di bench pemain lagi.


    *gambar dari sini

    Maldini dan Ancelotti,,, Terima kasih untuk tahun2 yang asik selama di Milan. Kalian udah nunjukkin apa artinya kekeluargaan dalam sebuah klub. I will miss you both,,,

    Depok, 120609

    0

    Toy Story 3 in 2010

    Posted by Maddy Pertiwi on 11:08 AM in
    Huehehe salah satu film favorit gw kembali lagi di 2010. Kira2 seperti apa ya kisahnya Woody dkk??? Worth to wait!!!



    Copyright © 2009 Maddy's Place All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.